Food combining adalah pola makan yang diselaraskan
dengan mekanisme alamiah fungsi tubuh manusia
II. Tujuan/Indikasi
1.
Pekerjaan system pencernaan
menjadi lebih mudah dan pemakaian energi tubuh lebih efisien, sehingga tubuh
menjadi sehat.
2.
menserasikan berat badan dan
tinggi badan (melangsingkan tubuh)
III. Prosedur
1.
Persiapan
Prinsip food combining sebenarnya tidak berbeda dengan
pola makan 4 sehat 5 sempurna, hanya disesuaikan dengan siklus system
pencernaan tubuh manusia. Tiga siklus tersebut dibagi dalam tiga periode yaitu:
a.
Siklus pencernaan
Siklus ini berlangsung dari pukul 12.00 – 20.00 wib dan
waktu ini merupakan saat yang tepat untuk mengkonsumsi makanan padat karena
pada periode ini tubuh mencerna makanan secara aktif.
b.
Siklus penyerapan
Siklus penyerapan dimulai pada pukul 20.00 – 04.00 wib,
sebagian besar zat makanan yang telah dicerna dibagikan keseluruh tubuh. Pada
saat ini sebaiknya jangan banyak melakukan aktifitas dan tidak makan lagi,
karena sel-sel tubuh yang rusak digantikan pada periode ini.
c.
Siklus pembuangan
Siklus ini adalah siklus terakhir yang terjadi pada
pukul 04.00 – 12.00 wib. Energi sangat banyak dikeluarkan pada periode ini dan
cukup dengan meminum segelas juice.
Ketiga periode tersebut bukan hanya memperlihatkan kapan
waktu makan, tetapi juga keseimbangan asam dan basa (nilai pH makanan) yang
dimakan.
Berdasarkan periode makan yang ada dan prinsip
keseimbangan asam basa, makan dalam melakukan food combining harus dipersiapkan
pengelompokan makanan yaitu :
·
Makanan pembentuk asam
Protein hewani: daging, lemak, minyak, produk susu,
biji-bijian, kacang tanah dan makanan yang mengandung ragi serta alcohol.
·
Makanan pembentuk basa
Buah-buahan, sayuran, kentang yang direbus dengan
kulitnya, susu mentah, kedelai, toge, kacang-kacangan (kecuali kacang tanah),
dan sebagainya.
·
Zat pati
Beras, jagung, sagu dan gandum, singkong, dan
sebagainya.
·
Protein
·
Sayuran
·
Buah-buahan
2.
Pelaksanaan
Penyusunan menu dengan metode food combining adalah
menyusun menu dengan serasi yaitu:
·
Sebaiknya makanan pembentuk
asam basa dimakan sekaligus sehingga akan tercapai makanan yang sifatnya
netral.
·
Semua kelompok makanan yang ada
pada tahapan persiapan dapat dimakan secara bersamaan, kecuali kelompok pati
dan protein tidak boleh dimakan secara bersamaan.
·
Kombinasi protein dengan lemak
Unsur lemak berguna melambatkan laju pencernaan sehingga
protein cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam lambung. Protein juga
mengandung lemak sehingga jika dikombinasi dengan lemak, maka makanan akan
lebih lama berada dalam lambung.
Sebaiknya jika makan ayam, daging atau ikan secara
dipanggang, direbus atau dibakar demikian juga dengan kacang-kacangan.
·
Pati dan lemak
Kombinasi pati dan lemak baik jika tidak ditambahkan
lemak lagi. Karena pati juga mengandung lemak walaupun sedikit sekali.
·
Lemak dan asam
Keduanya bias disantap beriringan jika lemaknya rendah.
Asam dapat melarutkan lemak, dan enzim pengurai lemak membutuhkan pH asam.
Menambahkan asam dan menghambat proses pencernaan.
·
Gula dan asam
Kedua makan ini dapat dikombinasikan, contohnya yoghurt
murni dan madu alam murni, yogurt murni dan buah manis, buah asam dan buah
manis atau saus asam manis.
·
Pati dan pati
Sekalipun makan nasi dengan mie menurut metode ini cukup
serasi asalkan tidak dimakan dalam jumlah yang berlebihan.
·
Protein nabati dan protein
nabati
Kombinasi yang serasi adalah antara dua jenis protein
nabati, misalnya nasi merah dengan tempe ,
sup dengan aneka biji-bijian.
IV. Evaluasi
Berdasarkan kombinasi menu yang telah dijelaskan diatas,
maka dalam sehari kita bias makan:
1.
Satu menu protein dan sayuran,
plus satu menu buah-buahan.
2.
Dua menu zat pati ditambah
sayuran dan satu menu buah-buahan.
3.
Dua menu buah-buahan dan satu
menu zat pati plus sayuran
4.
Satu menu protein dan sayuran
plus dua menu buah-buahan
5.
Dua menu zat pati dan sayuran
ditambah satu menu protein plus sayuran.
6.
Makan roti dengan telur dadar,
nasi dengan ayam goring, mie dengan baso daging, ikan bumbu acar, daging dengan
kuah saus tomat, cake isi buah manis, bubur sumsum dengan kacang merah, roti
dengan gula pasir, roti dengan selai buah, daging dan buah, pudding setelah
makan makanan tinggi protein, dadar telur dengan keju, atau daging ayam
merupakan kombinasi yang tidak serasi.
Sedangkan untuk evaluasi respon verbal dan non verbal terkait
dengan tindakan food combining adalah:
1.
Respon Verbal
·
Klien mengatakan bahwa sudah
mencoba melakukan metode food combining (frekuensi menyesuaikan)
·
Klien mengatakan sudah ada
perubahan (penurunan) berat badannya selama melakukan metode food combining.
·
Klien mengatakan sudah makan
sesuai dengan kombinasi menu yang serasi.
·
Klien mengatakan berhenti makan
makanan berat setiap hari sampaipukul 19.00 wib.
·
Klien mengatakan kalau pagi
hanya makan buah-buahan.
2.
Respon non verbal
·
BB klien turun
·
Menu makan klien kombinasi yang
serasi
·
Lapisan lemak subcutan
berkurang.
BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT